Begini Cerita Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu

- 20 Mei 2022, 04:40 WIB
Begini Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu, Simak Cerita Lengkapnya di Sini
Begini Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu, Simak Cerita Lengkapnya di Sini /Twitter

Saat melewati Sinden, Nur sudah merasakan perasaan tidak nyaman, Sinden itu terdiri dari anak tangga yang di susun dengan batu bata merah, tampaknya bangunanya sudah sangat tua, ada air jernih di dalamnya, namun, Nur tidak pernah melihat ada yang menggunakan air itu.

Selain itu, fokus Nur tentu pada bentuk menyerupai candi kecil di belakangnya, dan di pelataran candi, ada sesajen, hal yang sudah lumrah di tempat ini, hanya saja, Nur tidak melihat adanya gangguan saat ia mengamati Sinden itu.

Sampailah mereka di bilik, yang di belakangnya ada pohon besar, pohonya rindang dengan rimbun semak di samping Bilik, Widya memberitahu Nur, bila di dalamnya ada kendi besar yang sudah di isi oleh warga dari sungai, dan memang untuk mandi anak-anak KKN.

Baru masuk, Nur langsung mencium aroma amis, seperti aroma daging busuk, namun Nur mencoba mengerti, mengingat Biliknya sendiri tidak terlihat seperti kamar mandi yang bersih, lantainya dari tanah, sedangkan kiri-kanan di penuhi lumut, jadi Nur mencoba memaklumi.

ia pun segera membasuh badanya dengan air di dalam kendi, namun, ada perasaan aneh ketika air membilas badanya, seperti ada benda kecil, yang mengganjal saat bersentuhan dengan kulit Nur. ketika, di perhatikan dengan seksama, apa yang ada di dalam kendi, air itu di penuhi rambut

Nur kaget, istighfar terus menerus, sembari ia beringsut mundur, ia mencoba memanggil Widya. namun aneh, tidak ada jawaban apapun dari Widya.

Nur, dengan berselimut handuk, mencoba membuka pintu bilik, namun, pintu seperti di tahan oleh orang yang ada di luar.

“Wid, bukak!! Wid bukak” teriak Nur, sembari menggedor pintu anyam bambu itu.
namun, tetap tidak ada jawaban apapun dari Widya, sampai, Nur menyadari, di belakangnya, ada sosok Hitam itu, besar sekali, sampai menyentuh langit bilik.

Nur pun memejamkan mata rapat-rapat.yang pertama ia lakukan adalah istighfar kencang-kencang, sembari tanganya mencari batu di tanah bilik, ketika tanganya berhasil meraih sebuah batu, Nur melemparkan kuat-kuat batu itu, sembari mengucap, doa yang di ajarkan gurunya bila bertemu lelembut, sampai, sosok itu lenyap,

Butuh waktu untuk Nur menenangkan diri, ia tahu, ia sudah di incar, namun kenapa ia di incar, ia tidak melakukan apapun yang membuatnya di incar, bahkan bila karena ia secara tidak sengaja melihat makhluk itu, seharunya bukan hanya Nur yang sial, tapi makhluk itu juga sial. tiba-tiba pintu terbuka, dimana Widya melihat Nur dengan ekspresi ganjil.

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah