Begini Cerita Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu

- 20 Mei 2022, 04:40 WIB
Begini Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu, Simak Cerita Lengkapnya di Sini
Begini Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu, Simak Cerita Lengkapnya di Sini /Twitter

Ketika Nur menyesap kopinya, aneh, kopi itu terasa seperti aroma melati, rasanya manis, dan ia tidak menemukan ampas, padahal dari luar, kopi itu terlihat seperti kopi hitam yang sekali lihat, bisa di rasakan rasanya akan sepahit apa.

si kakek bertanya. “yo opo rasane?”

“Enak mbah”
si mbah mengangguk puas, kemudian bertanya kembali. “sak iki ceritakno, onok opo, cah ayu mrene?” (sekarang, kamu boleh cerita, kenapa kamu kesini anak cantik?)

“kulo bade tandet ten pak Prabu mbah” (saya mau tanya sama pak Prabu kek)

“takon perkoro” (tanya soal)

“kulo di ketok’e memedi sing gedeh mbah, kulo wedi mbah, nganggo salah ten mriki, ngapunten nek kulo enten salah nang njenengan warga mriki” (saya di ikuti oleh sosok besar kek, saya takut. apa saya sudah melakukan kesalahan, sehingga saya dikejar, apa ada yang saya perbuat--dan membuat tidak nyaman warga sini, saya minta maaf sebesar-besarnya)
saat itulah, pak Prabu bicara

“ndok, guk salahmu kok, sing ngetutke awakmu, iku ngunu, gak nyaman, mbek sing mok gowo” (nak, ini bukan salahmu, alasan kenapa kamu diikuti, karena kamu bawa sesuatu dari luar)

“maksude yok nopo pak, kulo mboten ngetos maksud njenengan” (maksudnya bagaimana pak, saya tidak mengerti maksud anda) si kakek, kemudian melanjutkan. “awakmu ndok, iku ngunu, onok sing njogo, yo. sopo?? mbah dok, nah, iku sing gak di terimo nang kene. ngerti ndok”

(kamu itu nak, ada yang menjaga, siapa ya? nenek-nenek, nah, itu yang tida diterima disini. paham nak)
“kulo, njogo? ngapunten, kulo mboten paham” (saya, menjaga. mohon maaf, saya belum mengerti)

“wes, ngene ae, mene bengi, mampir rene maneh yo, tak duduno sesuatu”(sudah begini saja, besok malam, kamu kesini, saya tunjukkan sesuatu sama kamu)

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah