Nelayan Pantura Terkena Dampak Pelabuhan Patimban, Bupati Subang Usulkan 17 Program Ke Mentri

30 Oktober 2020, 10:37 WIB
Ilustrasi nelayan: Terkena dampak pelabuhan patimban Bupati Subang Ruhimat sodorkan 17 Program prioritas /PIXABAY/Quangpraha

UTARA TIMES - Saat ini pembangunan Pelabuhan Patimban terus dilakukan, sehingga berdampak pada munculnya permasalahan baru bagi para nelayan Pantura, yang hidupnya menggantungkan pada hasil tankapan ikan.

Dari hal itu Bupati Subang Ruhimat menemui Menteri Kelautan dan Perikanan Edy Prabowo, Kamis kemarin, guna menyampaikan 17 program bagi para nelayan, yang terdampak pembangunan Patimban.

Ruhimat mengatakan, dalam Pembangunan Pelabuhan Patimban muncul permasalahan baru bagi para nelayan Pantura, yang hidupnya menggantungkan pada hasil tankapan ikan.

Baca Juga: Wisata Pantai Yogyakarta di Jaga Basarnas

"Nelayan kita saat ini kesulitan mencari ikan di laut karena dibangunnya Pelabuhan Patimban, saya berharap ada perhatian khusus dari Bapak Menteri untuk Nelayan di Kabupaten Subang," kata Bupati melalui pesan singkatnya dikutip utara times.com dari RRI Kamis, 29 Oktober 2020.

Disampaikan Bupati Ruhimat, Menteri Edy Prabowo langsung merespon, 17 program yang diusulkannya itu. Bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan, berkomitmen untuk membantu nelayan dan meningkatkan potensi perikanan di Kabupaten Subang.

"Alhamdulillah Bapak Menteri merespon dengan baik, beliau langsung meminta kita untuk segera melakukan pendataan terlebih dahulu, terkait kebutuhan ril para nelayan, yang terdampak pelabuhan patimban. Akan tetapi jangan sampai ada oknum nelayan, yang memanfaatkan situasi tersebut," katanya.

Baca Juga: Pesenam Jepang Positif COVID-19 Jelang Event Penting

Ruhimat juga menyebutkan, selain potensi perikanan tangkap, Kabupaten Subang juga memiliki Potensi di perikanan budi daya air payau dan air tawar, yang cukup menjanjikan, dan ikut terkena dampak Patimban.

"Kabupaten Subang memiliki 7.186 Ha lahan budi daya air payau dan 2.148 Ha lahan budi daya air tawar, potensi yang luat biasa besar untuk dikembangkan," jelas Ruhimat.

Sementara itu ke 17 Usulan Program prioritas di sektor perikanan, yang disampaikan Ruhimat kepada Menteri itu meliputi, Program perikanan tangkap yang terdiri dari 4 program diantaranya, Pengembangan Armada Perikanan Tangkap di 4 Kecamatan Pesisir. Penguatan Ekonomi nelayan dan Perlindungan Nelayan di 4 Kecamatan Pesisir.

Baca Juga: Capai 7 Juta Ton Beras, Mentan; ini Kerja Keras Petani


Kawasan Kampung Nelayan di 2 Desa Pengembangan Usaha Garam Rakyat, 1 Paket. Program Perikanan Budi Daya Air Tawar, yang terdiri dari 3 diantaranya, Pembentukan Kawasan Kampung Carvio Si Jawara (Kawasan Pendederan Benih Ikan Mas) di Kecamatan Pabuaran, seluas 500 Ha.

Bioflok Ikan Lele dan Ikan Nila untuk 10 Desa, Pembentukan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Ikan Nila di 3 Desa. Program Perikanan Budi Daya Air Payau yang terdiri dari 4 program diantaranya, Pengembangan Kawasan Udang Paname seluas 100 Ha di 2 desa yaitu di Desa Tegalurung dan Desa Muara.

Pengembangan Budidaya Bandeng PolaTradisional Plus seluas 200 Ha. Di Desa Pangarengan, Desa Langensari dan Desa Blanakan.

Baca Juga: 6,9 Juta Ton Pupuk Telah di Salurkan

Pengembangan Sentra Pendederan Benih Bandeng di dua desa, yakni di Desa Pangarengan dan Desa Jayamukti Pengembangan Sentra Produksi Ikan Nila Salin, seluas 200 Ha, yaitu di Desa Anggasari dan Desa Jayamukti. 

Program Pengolahan dan Pemasaran yang terdiri dari 6 program diantaranya, Pembangunan Sentra Produksi Hasil Olahan Ikan di 6 DesaPengadaan Gudang Beku Ikan Portable di 2 (Dua) KUDPembangunan Outlet Pemasaran Produk Olahan di 2 Desa.

Pembangunan Pabrik Pengalengan Ikan 1 (Satu) UnitSarana Pemasaran Ikan Kendaraan Roda 4 sebanyak 8 UnitSarana Pemasaran Ikan Kendaraan Roda 2 sebanyak 14 Unit.

Baca Juga: LSM Transnational Institute Desak Industri Farmasi Untuk Tidak Privatisasi Disaat Pandemi
"Ke 17 program yang kami usulkan ini, menjadi program prioritas dalam membantu para nelayan di Subang, yang terdampak pelabuhan Pantimban," tandasnya. ***

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler