Impor Kedelai Naik Secara Nasional, Harga Tahu Tempe Merangkak Naik

- 9 Januari 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi olahan tahu tempe*/ / Iwan Rahmansyah
Ilustrasi olahan tahu tempe*/ / Iwan Rahmansyah /

UTARA TIMES - Saat ini Harga kedelai impor mengalami kenaikan yang cukup fantastis oleh akibatnya harga tahu dan tempe merangkak naik.

Sehingga sejumlah ibu rumah tangga di Cirebon mengaku kesulitan mencari tahu dan tempe baik di pasar maupun pedagang keliling. Kalau pun ada, harganya mahal.

"Biasanya tahu tempe itu makanan sehari-hari kami. Tapi udah hampir seminggu nggak makan tahu tempe. Di pedagang sayur keliling lagi susah, kalaupun ada harganya mahal. Jadi sementara ini puasa dulu makan tahu tempe," tutur Ibu Sri, warga Ciledug Kabupaten Cirebon, Jumat, 8 Januari 2021 kemarin.

Baca Juga: 16 Hal Berikut Yang Akan Jadi Pertimbangan Petugas Untuk Melakukan Vaksinasi

Hal itu disebabkan kenaikan harga kacang kedelai impor secara nasional. Kondisi itu pula yang membuat para pengrajin tahu dan tempe di wilayah Kabupaten Cirebon memilih tidak produksi.

Sebab, kacang kedelai impor dari Amerika menjadi komoditi utama bahan baku pembuatan tahu maupun tempe. Kedelai lokal hasilnya tidak sebagus kedelai impor.

Seperti yang terpantau pada Pabrik Tahu Bandung di Blok Pejerukan, Desa Wanasaba Lor, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Pabrik tahu tersebut tutup lantaran bahan baku tahu yakni kacang kedelai impor naik.

"Biasanya harga kacang kedelai impor Rp 7.000 per kilogram ini sudah sampai Rp 9.000 ribu per kilogramnya, sehingga modal kita kita membengkak," kata pemilik pabrik tahu Bandung, Usman, Jumat, 8 Januari 2021 kemarin.

Baca Juga: Usul Komnas HAM Jadi LSM, Teddy Gusnaidi; Biar gak mubadzir dana negara

Usman menjelaskan dirinya terpaksa menutup pabriknya sementara untuk mengurangi kerugian akibat naiknya kacang kedelai impor.

"Sudah seminggu pabrik saya tidak produksi, kalaupun masih ada itu stok yang dulu yang tidak terjual," katanya.

Menurutnya dengan kenaikan tersebut membuat produksi tahu berkurang. Sebab kenaikan bahan baku belum tahu sampai kapan.

"Sewaktu harga normal biasanya 100 kg untuk produksi akan tetapi dengan harga yang sudah naik cuman 30 kg saja perharinya," ujarnya.

Baca Juga: Insiden Tewasnya Laskar FPI, Komnas HAM : Polisi Ambil Kamera CCTV Di Tol Jakarta-Cikampek KM 50

Karena harga bahan baku kedalai impor mahal, dirinya terpaksa menaikan harga jual tahu.

"Dari Rp 5.500 satu bungkus tahu bandung saya jual Rp 6.000. Itu pun tidak laku. Penjual sayur yang mengambil kebinggungan menjualnya, karena ia juga harus menaikkan harga," katanya.

Baca Juga: Resmi! MUI Tetapkan Vaksin Coronavac, 'Vaccine Covid-19' dan 'Vac2 Bio' Produksi Sinovac HALAL!

Usman menuturkan usaha pabrik tahunya sudah berdiri selama enam bulan. Pebriknya saat ini merupakan cabang dari Bali. Sebagaimana dikutip Utara Times dari cirebonraya.pikiran.rakyat.com.

"Kami mempunyai pabrik tahu bandung di Bali, Kabupaten Cirebon, Semarang dan Bengkulu," katanya.

Sementara itu salah seorang pembeli, Hakim (35 tahun) Warga Gegunung mengaku kesulitan mencari tahu dan tempe di pedagang sayur keliling. Karenanya, untuk sementara ia dan keluarganya mengurangi makan tahu dan tempe.***



Artikel ini telah tayang di cirebonraya.pikiran.rakyat.com dengan judul Gegara Harga Kedelai Impor Naik, Warga Cirebon Puasa Makan Tahu Tempe (Faiq/cirebonrayaPR)

Editor: Nur Umar

Sumber: Cirebon Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x