Network
UTARA TIMES - Desa Balongan Kabupaten Indramayu merupakan salah satu diantara enam desa yang terkena dampak ledakan tangki minyak milik PT. Pertamina.
Ledakan tangki minyak milik PT. Pertamina, setidaknya dirasakan enam desa yang berada di sekitar titik ledakan.
Enam desa yang terdampak ledakan tangki minyak Pertamina yang terjadi pada 29 Maret 2021, diantaranya Desa Balongan, Desa Majakerta, Desa Rawa Dalem, Desa Sukareja, Desa Tegalurung dan Desa Sukaurip.
Baca Juga: Warga Balongan Indramayu Adakan Aksi Damai Tuntut Pertamina atas Insiden Ledakan Tangki Minyak
Setelah sebulan kejadian insiden ledakan tersebut, PT. Pertamina dinilai terlalu lamban dalam penangana dan menyikapi dampak pasca ledakan yang dirasakan masyarakat.
Forum Masyarakat Kecamatan Balongan (FMKB) menilai, jika tindakan penangan PT. Pertamina terlalu lamban dan tidak serius dalam menyikapi dampak pasca ledakan.
Sebelumnya Forum Masyarakat Kecamatan Balongan telah melayangkan surat permohonan audiensi pada 12 April 2021 kepada pihak Pertamina. Tapi PT. Pertamina tidak merespon surat audiensi tersebut.
Baca Juga: Mengenang Kapal Selam KRI Nanggala-402, Berikut Alasan Malaysia Nyalakan Lampu Merah Putih
Oleh karenanaya Forum Masyarakat Kecamatan Balongan akan mengadakan aksi damai, guna menyuarakan tuntutan suara masyarakat Balongan yang terdampak ledakan tangki minyak.
Rencananya Forum Masyarakat Kecamatan Balongan akan melaksanakan aksi damai pada Kamis 29 April 2021, yang akan dilangsungkan di PT. Pertamina RU VI Balongan.
Forum Masyarkat Kecamatan Balongan akan melakukan aksi damai dengan jumlah massa sekitar 250 orang.
Baca Juga: Doa Agar Taat Beribadah Seperti Golongan yang Khusyu' di Hari Ke 15 Ramadhan 2021
Telah diketahui sebelumnya jika insiden ledakan tangki minyak Pertamina Balongan Indramayu mengakibatkan 6 korban mengalami luka bakar berat, 29 korban mengalami luka ringan dan 932 orang telah mengungsi.
Diketahui dua dari enam korban yang mengalami luka bakar atas insiden ledakan tersebut, dinyatakan meninggal dunia.
Ibnu Ajis (18) warga Juntinyuat dinyatakan meninggal pada Jumat 9 April 2021 di RSPP Jakarta. Sedangkan Adil (18) warga desa Juntinyuat dikabarkan meninggal pada Kamis 22 April 2021.
Baca Juga: TNI AL Datangkan Kapal MV Swift Rescue Singapura untuk Angkat Badan KRI Nanggala-402
Selain dua korban meninggal atas insiden ledakan, dua orang lainnya yang mengalami luka ringan kini mengalami stress dan keguguran.
Noaf Firmansyah (21) mengalami gangguan psikologi serius dan Mutia (21) telah mengalami keguguran. Keduanya diketahui mengalami stress akibat trauma yang dialami saat insiden ledakan.***
