Sawah 4 Desa di Indramayu Terendam Banjir, Padi Tak Terlihat Sama Sekali

- 24 Juni 2021, 16:15 WIB
Sawah 4 Desa di Indramayu Terendam Banjir, Padi Tak Terlihat Sama Sekali
Sawah 4 Desa di Indramayu Terendam Banjir, Padi Tak Terlihat Sama Sekali /nur umar/utaratimes/

UTARA TIMES - Hujan yang mengguyur menyebabkan dua ratus hektare tanaman padi di empat desa pada dua kecamatan di Kabupaten Indramayu terendam banjir cukup tinggi.

Banjir tersebut menyebabkan tanaman padi terendam total, tidak terlihat sama sekali. Empat desa itu yakni Desa Bunder dan Kalensari (Kecamatan Widasari) serta Desa Malangsari dan Mulyasari (Kecamatan Bangodua).

Dari informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, luas tanaman padi yang terendam meliputi dua kecamatan di keempat desa totalnya 200 hektare.

Baca Juga: Kehilangan Masa Kecilnya, Bocah 7 Tahun Harus Rawat Ibunya yang Depresi

Banjir tersebut mencakup Desa Bunder dan Kalensari 100 hektare, serta Desa Malangsari dan Mulyasari juga 100 hektare.

Para petani mengeluhkan adanya banjir tersebut sebab usia tanam padi rata-rata baru satu setengah bulan.

Jika dalam beberapa hari ke depan terus terandam, tanaman dipastikan busuk dan petani mengalami gagal panen.

Baca Juga: Hingga 30 Juni, PLN UP3 Indramayu Perpanjang Masa Diskon Tambah Daya

Plt Sekretaris BPBD Indramayu, Caya Thoha, Kamis, 24 Juni 2021, membenarkan kondisi banir yang menerjang sawah di empat desa tersebut.

Hasil peninjauan di lapangan, kata dia, banjir yang merendam persawahan di sana disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor pertama yakni karena curah hujan tinggi dalam tiga hari terkahir. Hujan di Kabupaten Indramayu nyaris tanpa putus dalam beberapa hari ini.

Baca Juga: Mengejutkan! Pengajuan Dispensasi Nikah Dibawah Umur Capai 300 Perkara di Pengadilan Agama Indramayu

"Faktor lainnya yakni buruknya sistem saluran dan saluran di Rawabacin, lokasinya kompleks perkebunan tebu milik Pabrik Gula Jatitujuh Kabupaten Majalengka," jelas dia.

Faktor yang memengaruhi banjir lainnya, imbuh dia, yakni adanya bangunan irigasi yang tidak sesuai spektek (spesifikasi teknis) di salah satu.

"Elevasinya tidak sesuai teknis, kemudian dimensi bangunannya juga terlalu kecil sehingga menghambat laju air," tukas Caya menambahkan.

Baca Juga: Angka Perceraian di Kabupaten Indramayu Jawa Barat Mencapai 1.500 Perbulan, Berikut Penjelasannya

Ia menambahkan, pihaknya tengah mengupayakan untuk mengurangi debit air yang saat ini telah merendam areal persawahan di lokasi tersebut.

"Kami sudah melayangkan surat kepada otoritas Rawabacin, dalam hal ini PG Jatitujuh agar segera memperbaiki saluran pembuang di sana," sambungnya.

Sekadar informasi Rawabacin terletak di Desa Sukamulya Kecamatan Tukadana. Embung itu merupakan tadah hujan yang terletak di kompeks perkebunan tebu milik PG Rajawali, Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, seperti dikutip Utara Times dari Cirebon Raya.

Baca Juga: Naik Lagi! Kasus Positif Covid-19 di Indramayu Mencapai 10.147, Penambahan Sehari Hingga 200 Orang

Embung Rawabacin selua 80 hekatre, selama ini digunakan untuk membantu mengairi sawah di Kecamatan Tukdana dan serta kecamatan lain.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Cirebon Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x