Hidrometeorologi Akan Sambangi Indramayu

- 7 November 2020, 06:00 WIB
Petugas BMKG menunjukkan citra satelit pergerakan badai La Nina di sejumlah wilayah di Indonesia
Petugas BMKG menunjukkan citra satelit pergerakan badai La Nina di sejumlah wilayah di Indonesia /Dok.BMKG
UTARA TIMES - Memasuki penghujung tahun 2020 hingga awal tahun 2021, terdapat fenomena hidrometeorologi yang terjadi akibat pengaruh La Nina yang juga melanda Indonesia.
 
 
Pjs. Bupati Indramayu Bambang Tirtoyuliono menegaskan agar masyarakat Kabupaten Indramayu diminta waspada terhadap bencana tersebut. Dalam kesempatan Apel Siaga Bencana, pada Jumat 6 November 2020 kemarin, di halaman Polres Indramayu.
 
Sebagaimana diketahui, hidrometeorologi merupakan bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, dan puting beliung.
 
 
Fenomena hidrometeorologi, tegas Bambang, berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana alam. Apalagi musim penghujan seperti sekarang ini, intensitas curah hujan yang cukup tinggi disertai dengan angin kencang sebagai akibat terjadinya la nina.
 
Bambang mengungkapkan, berdasarkan data kebencanaan di Kabupaten Indramayu, hidrometeorologi berpotensi timbulkan bencana gelombang pasang atau rob dapat melanda wilayah Kabupaten Indramayu.
 
Umumnya terjadi di 10 kecamatan di antaranya, Krangkeng, Karangampel, Juntinyuat, Balongan, Indramayu, Pasekan, Losarang, Kandanghaur, Patrol dan Sukra.
 
 
Sementara itu, untuk daerah yang banjir, umumnya terjadi di 8 wilayah kecamatan seperti Sukagumiwang, Kertasemaya, Jatibarang, Tukdana, Lohbener, Sindang, Losarang dan Terisi.
 
"Secara kolektif perlu dilakukan langkah-langkah mitigasi antara lain melalui upaya edukasi preventif dan upaya responsif tanggap darurat oleh seluruh pihak, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan maupun masyarakat secara kolektif dan kolaboratif melakukan penanganan bencana. Ini dilakukan sebagai upaya mengurangi cakupan wilayah yang terdampak bencana, kerugian harta benda, bahkan korban jiwa," tegas Bambang.
 
 
Seperti dikutip dari PikiranRakyat-Indramayu.com, dalam mengantisipasi hal tersebut dilakukan upaya, membentuk 61 kampung tangguh bencana serta Pos Komando Siaga Darurat Bencana yang telah dibentuk dan perannya dioptimalkan.
 
Selain itu, melakukan edukasi preventif bahkan tindakan responsif tanggap darurat ketika terjadi bencana.
 
 
Dalam apel tersebut juga dilakukan pemeriksaan terhadap personil yang hadir, dan pengecekkan kesiapan alat-alat untuk siaga bencana.***

Editor: Nur Umar

Sumber: indramayu.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah