Begini Momen Nur Membongkar Kedok Bima dan Ayu dalam Kisah KKN di Desa Penari Versi Asli dari Thread SimpleMan

- 22 Mei 2022, 03:10 WIB
Begini Momen Nur Membongkar Kedok Bima dan Ayu dalam Kisah KKN di Desa Penari Versi Asli dari Thread SimpleMan
Begini Momen Nur Membongkar Kedok Bima dan Ayu dalam Kisah KKN di Desa Penari Versi Asli dari Thread SimpleMan /tangkapan layar IG @kknmovie/

Baca Juga: Cinta Segitiga Widya, Bima dan Ayu dalam Film KKN di Desa Penari Berakhir Malapetaka

PERKELAHIAN AYU DAN BIMA 

setelah kejadian itu, Nur merasa bersalah, sehingga ia mencoba menjauhi Widya, disini, tanpa sengaja, Nur mencuri dengar suara seseorang yang tengah berteriak satu sama lain Nur terdiam untuk mendengarkan rupanya, suara itu berasal dari Ayu dan Bima, untuk apa mereka berkelahi.

ada satu kalimat yang paling diingat oleh Nur, adalah, kalimat ketika Bima mengatakan. "nang ndi Kawaturih sing tak kek'no awakmu, aku kan ngongkon awakmu ngekekno nang Widya seh!!! kok arek'e gorong nerimo iku!!" "dimana mahkota putih yang aku serahkan sama kamu aku kan sudah nyuruh kamu memberikanya kepada Widya!! kok dia belum nerima benda itu!!" Nur tidak memahami maksud mahkota putih itu, namun, Nur mengerti, ada sesuatu, diantara mereka.

semenjak kejadian itu. Nur merasa, firasatnya semakin buruk, dimulai dengan suara berbisik dari warga. banyak warga yang mengeluhkan bahwa proker Ayu dan Bima adalah proker yang paling banyak ditentang, namun Nur belum paham alasan kenapa di tentang. sampai Anton memberitahu.

"Bima, kancamu kui, kate gawe rumah bibit, nang nduwor Tapak tilas, yo jelas ditentang, wong enggon iku keramat" (temanmu si Bima, dia mau buat rumah bibit, di jalan tapak tilas, tentu saja banyak yang gak terima, itu tempat di keramatkan) Nur masih belum mengerti maksud Anton.

"tapak tilas, nggon opo iku, kok sampe di larang, kan bagus proker'e gawe kemajuan desa iki" (Tapak tilas itu tempat apa, kok sampai di larang, kan bagus proker mereka untuk kemajuan desa ini) ucap Nur, "yo aku gak eroh, wong, di larang kok" (ya aku mana tau, pokoknya dilarang)

"nang ndi seh, nggon iku, kok aku gak eroh, awakmu isok ngeterno aku gak?" (dimana sih tempatnya, kok aku gak tau, kamu bisa antarkan aku kesana) ucap Nur penasaran "Lha matamu, gendeng'a wong pak Prabu ae mewanti ojok sampe melbu kunu, iku ngunu langsung alas"

(lha, matamu, gila aja, pak Prabu sendiri melarang masuk kesana, itu tempat langsung ke hutan belantara) namun, Nur masih penasaran, sehingga ia tetap bersikeras mau kesana, jadi ia bertanya pada Anton meski dengan mengatakan bahwa ia bertanya untuk menghindari tempat itu.

Anton, setuju. ia memberitahu ancer (letak) tempat itu berada, yang ternyata adalah lereng bukit dengan satu jalan setapak ke atas, di sampingnya, memang adalah perkebunan ubi tempat Bima dan Ayu melaksanakan proker, namun, sore itu, 2 anak itu tidak ada disana. entah kemana.

Halaman:

Editor: Abdul Hamid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah