temanmu terjebak dalam pusaran) "trus, yok nopo mbah?" (lalu bagaimana mbah) "siji kancamu wes ketemu, tapi sukmane gorong, tenang sek, yo" (satu temanmu sudah ketemu lagi, tapi rohnya belum, sabar ya) tidak beberapa lama, kerumunan warga mendekat, Wahyu masuk wajahnya pucat.
seorang warga membopong seseorang. ketika Nur melihatnya, ia tidak bisa menghentikan jeritanya, manakala melihat Bima kejang-kejang layaknya seorang yang terkena epilepsi. Wahyu, segera memeluknya, menutupi Nur agar tidak melihat Bima yang menjadi seperti itu.
Mbah buyut kemudian mengatakan, bahwa bahwa sukma dua orang ini sedang terjebak, namun, ada satu orang yang bukan hanya sukmanya yang hilang atau disesatkan, melainkan raganya juga ikut disesatkan, ia adalah Widya, orang yang paling diinginkan oleh, Badarawuhi namun, ia meleset.
Mbah buyut menunjukkan kawaturih, yang harusnya memiliki pasangan, benda ini di letakkan di lengan seorang penari, sebagai susuk, entah ada kejadian apa, Badarawuhi menginginkan benda ini ada pada Widya, namun, Nur yang menemukanya, kemudian mengambilnya, membuat benda ini kehilangan pemilik, yang maka artinya, Nur yang memiliki, tapi, Nur dilindungi, itulah alasan kenapa Nur selalu merasakan bahwa badannya terasa berat di jam-jam tertentu, mbah Dok yang melindungi Nur sudah berkelahi hampir dengan setengah penghuni hutan ini.
setelah itu, pak Prabu meminta agar Ayu dan Bima di tutup oleh kain selendang, di ikat dengan tali kain kafan, membiarkannya seolah-olah mereka sudah tidak bernyawa. mbah Buyut, pergi ke kamar, ia akan mencari Widya, menjelma sebagai Anjing hitam dengan ilmu kebatinannya.
Itulah informasi mengenai selamatnya Widya dari tipu daya Badarawuhi karena tidak menerima benda mistis dari lelembut itu.***