Teks Pidato Lengkap Maulid Nabi dari Soekarno untuk Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW

- 15 Oktober 2021, 13:59 WIB
Teks Pidato Lengkap Maulid Nabi dari Soekarno untuk Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Teks Pidato Lengkap Maulid Nabi dari Soekarno untuk Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW /Utaratimes/

Beliau mengadakan revolusi kemanusiaan.

Pendek kata Saudara-saudara, beliau mengadakan satu Summing up of many revolutions In one generation. Dan ini dikerjakan oleh seorang ummi seorang miskin, seorang yang tidak bisa membaca buku tetapi sekedar, membaca bintang yang terguris di angkasa, dengan juta-juta bintang.

Dan saya bisa merasakan sedikit sedikit hikmat yang telah menimpah kepada Muhammad, jikalau beliau sebagai yang seorang diri memandang kepada angkasa raya dengan bintangnya yang gemerlapan, bahwa di situ manusia merasa dirinya kecil sekali.

Kecil, dibandingkan dengan bintang-bintang, bintang-bintang itu, apalagi jikalau dipikir-pikirkan apa yang di balik bintang itu. Lantas kita tidak boleh tidak sampai kepada apa yang dinamakan Allah SWT. Kita mengukur Zat Allah tidak bisa. Sering dikatakan alim ulam, demikian, dan memang ajaran Islam adalah demikian, jangan mencok, mengukur Zat Allah SWT: engkau sendiri akan hancur lebur jikalau mer. roba mengukur Zatnya Allah SWT. Tetapi sebaliknya pun dengan terus, terang kalau saya harus mengukur Zat Muhammad SAW ukuran sayapun, tidak gaduk Saudara-saudara.

Maka oleh karena itu, jikalau saya berkata hal ini, bukan saya masuk dalam kategori orang yang berlebih-lebihan. Tidak Saudara-saudara. Saya Mengetahui Bahwa Nabi Muhammad sebagai dikatakan oleh Pak Muljadi: djojomartono tadi adalah manusia biasa, yang mendapat wahyu, tetapi justru karena inilah, mendapat wahyu, itulah perbedaan yang besar Sekali antara Muhammad dengan saya, dengan Saudara, dengan Saudara, dengan saudara, dengan Saudara, dengan Saudara.

Tiap-tiap kali kita mengingat kepada Muhammad di Istana Negara ini, kita mensitir Thomas Carlyle. Tadi Saudara Muljadi Djojomartono mensitir John Cock. Thomas Cartyle di dalam ia punya kitab Helden en Helden Verering Heroes dan Heroworship, Thomas Carlyle berkata: “History is the biograply of great men”, history adalah riwayat hidup orang-orang besar. Sejarah adalah riwayat hidup daripada orang-orang besar. Benar sekali perkataan Thomss Carlyle ini. Tidak bisa riwayat Amerika ditulis tanpa menulis namanya Washington, Thomas Jeferson, Benjamin Franklin dan lain-lain, tidak bisa orang menulis sejarahnya Inggris tanpa menulis namanya William Pitt

Gladstone atau Disraeli atau pemimpin yang lain lain, tidak bisa orang menulis sejarah Perancis tanpa menyebut namanya Mirabeu, Robespierre, Marat, Danton, Cammiledes Moulin, Theroigne de Maricourt, Mme Roland dan lain-lain sebagainya.

Tidak bisa orang menulis sejarah Jerman tanpa menulis namanya Der Alte Fritz, Frederick de Grote, tanpa menulis namany Goethe, tanpa menulis namanya Karl Marx dan Frederick Engels.

Tidak bisa orang menulis riwayat Rusia tanpa menulis nama Peter de Grote, tanpa menulis namanya Lenin, Trotsky, Stalin, Pleghanov dan lain-lain. Tidak bisa kita menulis riwayat Tiongkok tanpa menulis nama Dr. Sun Yat Sen atau Mau Tse Tung.

Tidak bisa kita menulis sejarah Mesir tanpa menulis namanya Mustafa Kamil —bukan Kamal tetapi Kamil-, atau Zahlul Pasha, atau Gamal Abdul Nasser.

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah