Teks Pidato Lengkap Maulid Nabi dari Soekarno untuk Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW

- 15 Oktober 2021, 13:59 WIB
Teks Pidato Lengkap Maulid Nabi dari Soekarno untuk Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Teks Pidato Lengkap Maulid Nabi dari Soekarno untuk Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW /Utaratimes/

Tidak bisa orang menulis sejarah India tanpa menulis namanya Mahatma Gandhi, Jawaharhal Nehru, Muhammad Ali, Syaukat Ali, Sarojini Naidu dan lain-lain sebagainya.

Tidak bisa orang menulis Philipina tanpa menyebut namanya Dr. Jose Rizaly Mercado, atau Agunaldo, atau Mabini. Tidak bisa orang menulis sejarah negara-negara Jain tanpa menulis nama Great Men daripada negeri itu, orang-orang besar daripada negeri itu. Benar perkataan 'Thomas Carlyle “History is the Biography of Great Men”. History adalah riwayat hidup dari pada orang-orang besar.

Tetapi nama Muhammad, dia bukan tergantung kepada history Arab saja. Washington, history America, Thomas Jefferson, history America, Galstone, history British, Disraeli, history British, Mirabeau, hustrory Perancis, Th€roigne de Mericourt, history Perancis, Mme Roland, history Perancis: Goethe, history Jerman, Alte Fritz, history Jerman, Stalin, Lenin, Trotsky, History Rusia, Mao se Tung, History Tiongkok, Mahatma Gandhi, history India, Jawaharhal Nehru, history India, Gamal Nasser, history Mesir, Mustafa Kamil, history Mesir, Mustafa Kamal, history Turki.

Muhammad bin Abdullah, history apa? Arab? Lebih daripada Arab. Muhammad bin Abdullah adalah bukan saja history Arab tetapi adalah history satu zaman. Bahkan bukan satu zaman tetapi sekalian zaman. Oleh karena kita mengetahui bahwa ajaran yang dibawa oleh Muhammad adalah satu ajaran buat sekalian zaman.

Dan kita, Pak Muljadi, kita semuanya satu persatu mencoba untuk meramal, untuk berpikir secara besar, beramal dan berpikir, mencoba memberi sumbangan sebesar-besarnya bukan saja kepada tanah air dan bangsa kita sendiri, tetapi juga kepada peri kemanusiaan, kita yang mencoba menjadi orang besar, mencoba menjadi Great Men, sebagaimana Pak Muljadi menjadi Great Men, sebagaimana Saudara Ahem Erningpradja mencoba menjadi Great Men, sebagaimana Pak Ipik Gandamana mencoba menjadi Great Men, sebagaimana Pak Djuanda mencoba menjadi Great Men, sebagaimana Saudara Wahib Wahab mencoba menjadi Great Men, sebagaimana Saudara Kyai Musadad mencoba menjadi Great Men,

Sebagaimana kita semuanya, bahkan laki perempuan mencoba untuk menjadi Great Men and Great Women, kita yang mencoba ini, Saudara-saudara, jikalau kita bandingkan apa yang bisa kita capai dengan apa yang dicapai oleh Muhammad bin Abdullah, masya Allah SWT, di mana letaknya ukuran yang harus kita pakai Meteran tidak cukup, pikiran yang sekeras, secepat kilat tidak cukup.

Nah, ini Pak Muljadi Djojomartono, ini bagaimana kalau saya cakkan kepada diri saya sendiri? Adil atau tidak adilkah saya di dalam pernilaian saya terhadap kepada Muhammad SAW ini?

Adil? Banyak terima kasih. Tetapi saya sendiri merasa bahwa ukuran saya ini tidak gaduk, tidak sampai Saudara-saudara. Saya hanya bisa mengambil konklusi, ini bukan orang besar biasa.

Bukan orang besar biasa sebagaimana nama-nama besar yang saya sebut tadi, bukan orang besar biasa seperti George Washington atau Thomas Jefferson, atau Benjamin Franklin, atau Disraeli, atau Gladstone, atau Karl Marx, atau Frederich Engels, atau Goethe, atau Stalin, atau Lenin, atau Trotsky, atau Mao Tse Tung, atau Dr. Sun Yat Sen, atau Mustafa Kami, atau Gandhi, atau Nehru. Tidak! Dia bukan orang besar biasa, dia adalah orang yang boleh dikatakan, diangkat oleh Allah SWT, setaraf yang lebih tinggi daripada orang besar

Tetapi yang mengagungkan lagi malahan, masya Allah, dia yang Sudah diangkat oleh Allah SWT setaraf yang lebih tinggi itu, bukan yang Allah SWT sendiri dengan tegas berkata kepadanya: “... Muhammad engkau akan, menang, engkau punya agama akan tersebar kemana-mana, engkau akan jaya, engkau adalah manusia ning manusia, ...”

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah