Kunci Sukses Hidup Berumah Tangga, Menurut Psikolog begini

- 7 November 2020, 19:16 WIB
ilustrasi suami istri
ilustrasi suami istri /pexels/Gustavo Fring

 

UTARA TIMES- Pasangan suami istri merasa hubungannya lebih erat disaat pandemi covid-19. Tetapi ada juga yang sering bertengkar dan adu mulut karena ada sebab, sabtu 7 November 2020.

Jika terus menerus bertengkar bisa jadi akan berakibat fatal hingga terjadi perceraian.

Saskhya Aulia Prima M Psi , Seorang CO-founder dan Psikolog dari rumah konsuktansi Tiga Generasi mengatakan kunci sukses langgengnya rumah tangga adalah saling mendengarkan.

Baca Juga: 'Tol Langit' Guna Dukung Pengembangan Desa Digital

Baca Juga: Gisel tanggapi rumor video syur, Saya bingung dan sedih ini bukan kali pertama

"Kita kan kadang-kadang berpikir kalau dengerin orang itu gampang tapi padahal yang masuk cuma suara doang. Pasangan belum selesai ngomong tapi kita sudah balas, 'Tapi kan.. tapi kan..'," kata Saskhya dalam bincang-bincang "Love in the Time of Corona", Jumat sebagaimana dikutip dari Antara

Ia juga menambahkan bahwa argumentasi pasangan harus selalu mudah dimengerti apa yang disampaikan dan tidak melebar topik.

Baca Juga: Dengan Tetap Patuhi Protokol Kesehatan, Pekan Depan DKI Perbolehkan Resepsi di Gedung

Baca Juga: Keenam Kalinya Tempati Ranking 1 Samai Sampras, Djokovic: Mimpi Yang Menjadi Kenyataan

"Dalam berargumen kita selalu berpikir pasangan harus lebih dengar. Sebelum kita listen each other, kita harus punya self awareness dulu, kita tuh dalam kondisi emosi apa tidak saat mau berdiskusi. Kalau kita enggak bisa mendengarkan apa yang pasangan ingin sampaikan, segala sesuatu bisa terjadi," ujar Saskhya.

Hal lain seperti mengajak diskusi secara mendadak juga dapat membuat kesan yang menakutkan. Jika suami istri hanya berkomunikasi saat ada masalah saja sebelumnya.

Maka dari itu saskhya menyarankan agar pasutri sering melakukan dskusi meskipun membicarakan hal hal kecil.

Baca Juga: Kremlin Rusia Bantah Media Inggris Tentang Vladimir Putin , Dia Sehat

"Misalnya abis WFH kan kepalanya masih ngebul, tiba-tiba kita bilang, 'Aku mau ngomong'. Kita harus tahu juga waktu yang tepat, tempat yang tepat, kapan sih mungkin sambil makan snack, minum teh," kata Saskhya.

Saskhya juga mengatakan pemilihan waktu untuk berdiskusi sangat mempengaruhi emosi kedua pasangan.

Baca Juga: Calon Presiden AS, Joe Biden Janji Memperlakukan Muslim Dengan Baik Hingga Kutip Hadis Nabi

"Terus pembiasaan, itu adalah sebuah kebiasaan bicara sama pasangan saat masalah terjadi, sehingga kalau ada kalimat 'mau ngomong' malah sesuatu yang mengerikan padahal kalau terbiasa itu akan jadi hal normal," pungkas Saskhya.***

 

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah