UTARA TIMES - Muhibuddin selaku Direktur Teknik dan Tata Usaha Perusahaan Daerah (PD) menyampaikan bahwa Pasar Surya di Surabaya, resmi akan melaksanakan proses vaksinasi Covid-19 bagi para pedagang.
Dalam proses vaksinasi Covid-19 bagi para pedagang Pasar Surya digelar di sekitar lokasi pasar dengan pertimbangan agar pedagang tidak meninggalkan tempat berjualan.
Melalui data yang diperoleh dalam vaksinasi Covid-19 bagi para pedagang Pasar Surya Surabaya, Jawa Timur berjumlah sekitar 21 ribu pedagang di 67 pasar aktif yang masuk dalam pengelolaan.
Baca Juga: Raih Peringkat Pertama di WeTV, Berikut Daftar Pemain Series Film Kisah Untuk Geri
Dalam melakukan sosialisasi dan pendataan nama-nama pedagang nantinya akan didaftarkan untuk mengikuti vaksinasi.
Sedangkan pelaksanaan vaksinasi tersebut bakal dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Surabaya dalam waktu dekat ini.
Baca Juga: BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi, Berikut Penyampaian dari Kemenkeu
Muhibudin selaku Direktur Teknik dan Tata Usaha Perusahaan Daerah (PD) mengatakan bahwa sosialisasi dan pendataan itu mulai dilakukan di Pasar Kapasan dan Pucang Anom.
Baca Juga: Sinopsis Kisah Untuk Geri Episode 4, Dinda Hidup Sebatang Kara, Bu Laras Kerja di Luar Negeri
Setelah itu, sosialisasi dan pendataan vaksinasi ke pedagang juga telah digelar di pasar-pasar lain yang masuk dalam pengelolaan PD Pasar Surya.
“Secepatnya setelah nama-nama pedagang terkumpul, data tersebut segera kita kirimkan ke Dinkes Surabaya,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Pastikan Tidak Akan Impor Beras Selama Stok Bulog Sampai Satu Juta!
Meski demikian, Muhibudin menilai bahwa belum tentu semua pedagang akan mengikuti vaksinasi Covid-19 di pasar dengan alasan yang berbeda-beda, seperti halnya ada pedagang yang kemungkinan masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
“Mungkin juga ada pedagang yang sudah mengikuti vaksinasi di puskesmas di daerah tempat tinggalnya,” katanya.
Terlepas dari itu, Muhibudin mengatakan bahwa pentingnya penyuluhan tentang vaksinasi Covid-19. Sebab, para pedagang perlu diberikan pemahaman tentang dampak dan keuntungan setelah disuntik vaksin.
Menurutnya, penyuluhan itu urgent karena masih ada penolakan atas vaksinasi.
Baca Juga: DPRD Tak Ingin Beras Impor Masuk ke Jawa Barat, Berikut Penjelasannya!
“Saya kira tidak hanya di pasar, di masyarakat pun ada yang menolak vaksinasi. Karena itulah dibutuhkan penyuluhan oleh pihak terkait,” katanya.***