UTARA TIMES - Pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa (23/3) terhadap Dolar Amerika Serikat kian menguat.
Kemenko Perekonomian RI mengungkapkan bahwa pergerakan nilai tukar pekan ini masih dipengaruhi oleh yield obligasi AS yang terus meningkat.
Melalui data yang tercatat, Kemenko menyebutkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS berada di level Rp. 14.403 atau terapresiasi sebesar 0,03% (dtd) dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Baca Juga: Update! Pemain Favorite Piala Menpora 2021 dari Bhayangkara FC Vs Borneo FC, ‘Pesona Memukau’
Pergerakan nilai tukar pekan ini masih dipengaruhi oleh sentiment imbal hasil obligasi AS yang terus meningkat.
Bila dilihat dari kilas saham, IHSG telah ditutup pada level 6.301, hal itu mengalami sedikit pelemahan sebesar 0,87% (dtd) dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Baca Juga: Kementerian Ketenagakerjaan Implementasi Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
Untuk Komoditas strategi domestik yang mengalami kenaikan harga adalah Minyak Goreng (0,34% dtd).
Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah Daging Ayam (-0,43% dtd), Daging Sapi (-0,25% dtd), Telur Ayam (-0,98% dtd), Bawang Merah (-0,14% dtd), Bawang Putih (-0,34% dtd), dan Cabai Merah (-0,06% dtd). Sementara harga Beras dan Gula Pasir tetap stabil.
Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menguat pada domestik dan global.
OJK merilis aturan POJK nomor 6/POJK.04/2021 tentang penerapan manajemen risiko bagi perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek dan peraturan pedagang efek yang merupakan anggota bursa efek.
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memecat Gubernur Bank Sentral (TCMB), Nanci Agbal pada Jumat pekan lalu (19/3).
Pemecatan tersebut mengakibatkan nilai tukar Kira Turki anjlok sebesar 9,27% (dtd) pada perdagangan Senin (22/3). ***