UTARA TIMES - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut saat ini wilayah yang dipimpinnya masih kekurangan rumah sakit.
Beliau menilai bahwa rumah sakit di Provinsi Jawa Barat masih membutuhkan sekitar 20-an untuk memberi pelayanan prima bagi 50 juta penduduk.
"Kami masih butuh 20-an rumah sakit lagi tadi saya mempersilahkan kalau ada rencana dari kesehatan Polri membangun di daerah-daerah lain dengan standar yang sama," ujar Ridwan Kamil usai meresmikan gedung pelayanan medik sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan gedung penunjang medik RS Bhayangkara Sartika Asih, Kota Bandung pada Selasa (6/4).
Baca Juga: Cari Tahu Besaran Pembayaran Tarif Royalti Musik Radio dan Televisi Berdasarkan PP No 56 Tahun 2021
“Kami akan sangat terbantu karena jumlah penduduk di Provinsi Jabar hampir 50 juta jiwa," ucap Ridwan Kamil menambahkan.
Ridwan Kamil mengatakan saat ini pemerintah Provinsi Jabar melakukan refocusing anggaran di berbagai bidang kecuali infrastruktur kesehatan.
Baca Juga: Memutar Musik Di Kafe dan Restoran Kini Dikenai Tarif Royalti Musik, Berikut Penjelasannya
"Kami tidak memotong (anggaran infrastruktur kesehatan). Khusus untuk fasilitas kesehatan itu dinomorsatukan," katanya.
Ridwan Kamil menegaskan pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur kesehatan.
Baca Juga: Penjelasan Tarif Royalti Musik Memutar Lagu Di Ruang Publik Pusat Rekreasi dan Tempat Karaoke
Kehadiran gedung pelayanan medik RS Bhayangkara Sartika Asih dapat memperkuat infrastruktur kesehatan di Jawa Barat, khususnya dalam menangani pandemi Covid-19.
"Dengan rasa bangga saya meresmikan Gedung Pelayanan Medik lima lantai yang sudah selesai di RS Bhayangkara Sartika Asih dari dana hibah Pemda Provinsi Jabar," ujar Ridwan Kamil.
"Kita juga melanjutkan pembangunan empat lantai fasilitas lanjutannya. Saya berharap hadirnya nanti sebuah fasilitas luar biasa untuk melayani kawasan Bandung Raya dan Priangan juga silakan datang ke tempat ini," kata lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu.
Gedung pelayanan medik tersebut memiliki lima lantai. Lantai satu untuk instalasi gawat darurat, lantai dua untuk laboratorium dan radiologi.
Selanjutnya, lantai tiga untuk perinatologi dan kebidanan, lantai empat untuk ICU, dan lantai lima untuk kamar operasi.***