Namun, saat aparat sedang mengamankan supporter di sisi Selatan, supporter dari sisi Utara mulai menyerang ke arah aparat.
Hal tersebut membuat kondisi semakin tidak kondusif karena banyaknya supporter yang masuk ke lapangan.
Aparat mulai menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan yang membuat para supporter silih berganti menyerang aparat dari sisi Selatan dan Utara.
Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter. Setiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata dan ada juga yang langsung ditembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10.
Para supporter mulai panik karena gas air mata membuat kondisi stadion semakin ricuh dan mulai berlarian mencari pintu keluar.
Tapi sayangnya, pintu keluar sudah penuh dan sesak karena para supporter berbondong-bondong keluar menyelamatkan diri.
Dalam tragedi ini, terdapat ibu-ibu, wanita, orang tua, dan anak kecil yang mulai sesak napas dan mencoba untuk keluar dari stadion.
Di dalam stadion mereka sesak lantaran gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah, sedangkan untuk keluar stadionpun susah karena macet.
Selain itu kodisi di luar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.