Lagi, Penusukan Kepada Ulama Saat Berdakwah

- 30 Oktober 2020, 20:02 WIB
Ilustrasi Penusukan
Ilustrasi Penusukan /Freepik

UTARA TIMES – Kembali terjadi, seorang ustadz bernama Muhammad Zaid Maulana (37 tahun) diserang oleh seorang pria saat sedang berceramah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di

Baca Juga: Waktu Pendaftaran Banpres di Perpanjang, Cek Syaratnya

Masjid Al-Husna, Desa Kandang Mbelang Mandiri, Kecamatan Lawe Bulan, pada Kamis 29 Oktober 2020 sekitar pukul 21.30 WIB.

Awalnya korban ceramah di atas mimbar yang dekat dengan jendela. Kemudian tiba-tiba pelaku masuk lewat jendela dan memegang kepala korban sembari mengeluarkan pisau dan melakukan penusukan.

Baca Juga: Buronan Kasus Suap Mahkamah Agung Februari 2020 lalu, Hiendra Tertangkap

Beruntung, korban menepis pisau dengan tangannya.

Dalam insiden ini, korban dilaporkan mengalami luka di bagian tangan dan leher karena diduga mendapatkan penyerangan oleh seorang pelaku menggunakan senjata tajam.

Baca Juga: Indonesia Peringkat ke 4 Se Asia, Naiknya Kasus Baru Covid-19 tinggi

Saat ini korban masih menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

"Korban penganiayaan yang menyebabkan luka berat ini masih dirawat di rumah sakit, namun pelakunya sudah berhasil kami amankan untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Wanito Eko Sulistyo sebagaimana dikutip dari Prbandungraya.pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Perlunya Beradaptasi di Masa New Normal Bagi Pelaku Bisnis Franchise

Pelaku penusukan Ustadz Muhammad Zaid Maulana berinisial MA. MA merupakan seorang mantan polisi yang kini kesehariannya bekerja sebagai buruh tani.

Ia dipecat dari polisi pada tahun 2017 karena sering tidak masuk dinas. Kini MA sedang menjalani pemeriksaan di Polres Aceh Tenggara.

Baca Juga: Penggemar K-POP Pasti Tak sabar, Berikut Tanggal Tayang Film Terbaru BTS di Indonesia

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) Aceh Dr. Muhammad Yasir Yusuf MA mengatakan, penusukan seperti ini harus dilihat dulu motifnya.

Apakah ini ada indikasi kriminalisasi atau kemudian indikasi lain seperti ingin menghambat dakwah itu sendiri.

Baca Juga: Ekonomi Bukan Alasan Menunda Pilkada Pada Saat Pandemi

Sama seperti beberapa waktu yang lalu saat Syekh Ali Jaber juga mengalami penusukan di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung.

Kehadiran Syekh Ali Jaber disana menghadiri acara Wisuda Tahfidz Al-Quran yang digelar pada Minggu 13 September 2020 lalu.

Baca Juga: Alur Berbeda dari Film Denting Kematian

Kemudian lewat akun YouTube-nya, Syekh Ali Jaber mengatakan kondisinya mulai membaik dan akan melanjutkan kegiatan ceramah ke sejumlah kota.

Ia pun meminta umat Islam tidak menjadikan musibah yang dialaminya untuk menjadi kesempatan memfitnah dan mengadu domba.

Baca Juga: Ong Seong Wu dan Kim Dong Jun Mabuk Bersama di ‘More Than Friends’

Syekh Ali Jaber mengaku sudah memaafkan pelaku penusukannya karena meniru akhlak Nabi Muhammad SAW.

Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa, level tertinggi memaafkan itu ketika seseorang berada di posisi kuat.

Baca Juga: Usaha Perkebunan Sabet Gamal Award 2020

Namun, dia mampu menahan diri untuk tidak membalas apa yang dilakukan pelaku.***

Editor: Nur Umar

Sumber: PR Bandung Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah