Sinopsis, Dibalik Novel Student Hidjo Tersimpan Nilai leluhur yang Memikat

- 12 November 2020, 17:19 WIB
Mas marco kartodikromo
Mas marco kartodikromo /Wikipedia

 

 

UTARA TIMES- Student Hidjo merupakan karya dari Mas Marco Kartodikromo yang berbentuk roman tahun 1919. Karya ini dikategorikan sebagai bacaan liar pada masanya karena tidak diterbitkan oleh Balai Pustaka, penerbit kolonial.

Novel ini mengisahkan tentang gambaran golongan kehidupan priyayi dan hubungan sosial dengan lingkungannya. Gambaran masyarakat tersebut dikisahkan berasal dari masyarakat Jawa, Solo.

Baca Juga: Kisah Perseteruan Dua kelompok Kebudayaan Pasca Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945

Tokoh Hidjo sebagai priayi rendahan yang berasal dari anak saudagar yang ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi di Belanda demi mendapat gelar insinyur. Hal tersebut diyakini akan mengangkat derajat kepriayiannya dan menyetarakannya dengan orang-orang priayi yang menjadi pegawai di pemerintahan.

Menurut Herder gagasan pentingnya mengenai sastra yang mendasari perkembangan sosiologi sastra adalah bahwa setiap karya sastra berakar pada suatu lingkungan sosial dan geografis tertentu (2013:17).

Baca Juga: Wabah ini Juga Pernah Ke Indonesia, Bahkan Sebelum Indonesia Ada

Faktor lingkungan sosial dan geografis yang berhubungan dengan karya sastra berupa iklim, lanskap, ras, adat istiadat, dan kondisi politik. Berangkat dari hal itu, novel Student Hidjo memiliki adat dan budaya tersendiri yang mewakili zamannya yakni kepriyayian dalam kebudayaan Jawa.

Kontjaningrat (1984:25) berpendapat bahwa kebudayaan suatu bangsa terwujud dalam tiga unsur yang dapat ditemukan dalam berbagai segi kehidupan bangsa, yakni (1) kompleks gagasan, nilai, nama dan peraturan

Baca Juga: Peneliti FITRA Berikan Komentar Atas Dua Kepala Daerah yang Diamankan KPK

(2) kompleks aktivitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat,

(3) dan benda hasil karya manusia. Ketiga unsur itu sebagian di antaranya akan tersimpan di dalam karya sastra, seperti ungkapan pikiran, cita-cita, serta renungan manusia pada masa silam.

Baca Juga: Setelah Jerinx Kini Giliran dr. Tirta Dapat Tudingan

Pada novel Student Hidjo karya Mas Marcokartodikromo terdapat muncul beberapa nilai kebudayaan Jawa seperti adat istiadat ataupun kepercayaan. Berikut nilai budaya Jawa yang muncul.

Weton
Peristiwa saat kedua orang tua Hidjo dan Wongoe berkumpul dan berdialog santai di Solo. Mereka melihat bahwa Hidjo dan Wongoe berkumpul serta hidup rukun sesama. Hal itulah yang membuat kedua orang tua mereka menginginkan agar hubungan kekerabatan mereka lebih erat lagi dengan jalur perkawinan menurut penghitungan hari lahir (weton).

Baca Juga: Setelah Jerinx Kini Giliran dr. Tirta Dapat Tudingan

Wayang Orang
Kesenian wayang orang digambarkan dalam novel ini saat peristiwa Hidjo dan Biroe pergi melancong ke Sriwedari. Saat itulah Hidjo sengaja mengajak pergi Biroe untuk menenangkan hatinya karena akan ditinggal sekolah ke negeri Belanda.

Baca Juga: Drama Pemecatan Johnny Depp, Warner Bros Carikan Pengganti

Klenengan
Tradisi klenengan muncul dalam novel ini saat peristiwa ulang tahun Regent Djarak. Kesenian klenengan merupakan salah satu bentuk hiburan untuk para tamu yang hadir berupa priayi-priayi Jawa dan pegawai pemerintahan Belanda.***

 

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x