Cara Masyarakat Baduy Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid 19, Berikut Tips dan Triknya

16 Oktober 2021, 13:05 WIB
Cara Masyarakat Baduy Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid 19, Berikut Tips dan Triknya /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO

UTARA TIMES – Masyarakat Baduy atau dikenal sebagai Suku Baduy berada di Kabupaten Lebak Provinsi Banten.

Seperti yang diketahui, jika masyarakat Suku Baduy dibagi menjadi dua kategori, yakni Baduy Luar dan Baduy Dalam.

Perbedaan dari kedua Suku Baduy ini sangat signifikan, seperti contohnya dari segi berpakaian dan cara hidup.  

Baduy Luar dibebaskan menggunakan jenis pakaian apa saja dan warna apa saja. Terkecuali kaum perempuannya yang diwajibkan menggunakan bawahan kain samping (sejenis sarung khas Suku Baduy).

Baca Juga: Kocak! Pembeli Asik Karaoke sampai Tak Sadar Ada Paket Datang, Si Kurir Malah Ikut Nyanyi

Sedangkan untuk jenis berpakaian Suku Baduy Dalam juga hampir ada kemiripan dengan Baduy Luar, hanya saja Baduy Dalam diwajibkan mengenakan pakaian dengan warna hitam polos dan putih polos saja.

Selain dari cara berpakaian, cara hidup kedua kategori Suku Baduy ini ada sedikit perbedaan dan kemiripan.

Jika Suku Baduy Luar dapat mencari penghasilan tambahan dengan menjual kerajinan tangan seperti tas rajut dan tenun di lokasi wisata desa mereka.

Selain itu Suku Baduy Luar juga dapat berjualan makanan dan cemilan dari luar desa mereka, hal ini dikarenakan adat dan tradisi Suku Baduy Luar telah diperbolehkan untuk menggunakan barang-barang di luar desa mereka.

 Baca Juga: Wisata Desa Adat Suku Baduy telah Dibuka, Berikut Rute Pemberhentian dan Persiapan yang Perlu Kamu Ketahui

Berbeda dengan Baduy Dalam, mereka lebih diwajibkan untuk menjual hasil bumi mereka kecuali padi atau beras mereka.

Selain lokasinya yang jauh dari pusat keramaian dan jalan utama, Suku Baduy Dalam tidak diperbolehkan menggunakan alat teknologi atau barang-barang yang ada di luar dari desa mereka.

Suku Baduy Dalam diwajibkan menggunakan produk dan barang yang dihasilkan dari alam desa mereka sendiri.

Walaupun demikian, kedua Suku Baduy di Provinsi Banten, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar memiliki kesamaan, yakni dilarang menjual beras atau padi.

Baca Juga: Tanggapi Mahasiswa Dibanting Polisi saat Demo di Tangerang, Rocky Gerung Singgung Otoritarianisme

Suku Baduy memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Mereka dapat menghasilkan padi huma (padi ladang) yang dapat dipanen 6 bulan sekali.

Selain itu, Suku Baduy memiliki kebiasaan untuk tidak menelantarkan lahan. Sehingga sisa lahan biasa mereka tanam dengan tanaman tumpang sari seperti kencur, jahe, kunyit dan sebagainya.

Karena kebiasan inilah, masyarakat Suku Baduy tetap dapat bertahan di masa pandemi Covid 19.

Bagi mereka objek wisata merupakan penghasilan tambahan, bukan menjadi penghasilan utama sebab penghasilan utama mereka ialah bertani dan berkebun.***

Editor: Nurmaya

Tags

Terkini

Terpopuler