Penanaman Benih Inpari Nutri Zinc dip Perluas Untuk Atasi Stunting

3 November 2020, 12:21 WIB
Sejumlah penyuluh lapangan mengamati kawasan demplot varietas tanaman padi di Balai Penelitian Tanaman Padi Kementan di Subang. /DeskJabar/Kodar Solihat

UTARA TIMES - Upaya pemerintah untuk menekan prevalensi stunting atau kekerdilan pada anak-anak akibat kurangnya konsumsi gizi Kementerian Pertanian (Kementan) akan memperluas penananam varietas unggul baru padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc seluas 50.000 hektare guna mendukung.

Baca Juga: Kisah Freddie Figgers, si “Anak Tempat Sampah” yang Kini Jadi CEO dan Miliarder Filantropis

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi di Jakarta, Selasa, menyatakan penanggulangan kekurangan gizi zinc (Zn) yang berakibat stunting antara lain dengan suplementasi, fortifikasi, dan biofortifikasi yaitu perakitan varietas yang memiliki kandungan gizi target khususnya Zn yang tinggi, sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan.

Baca Juga: Produk perancis di Indonesia, Berikut ini 20 Produknya benarkah akan diboikot?

Kementan pun telah menghasilkan varietas unggul baru (VUB) padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc sebagai salah satu sumber pangan dengan kandungan gizi zinc 6 persen lebih tinggi daripada varietas padi Ciherang.

"Diharapkan Inpari IR Nutri Zinc dapat berperan mengatasi kekurangan gizi Zn yang banyak terjadi di Indonesia. Inpari IR Nutri Zinc sebagai produk biofortifikasi menjadi salah satu komponen dalam program prioritas nasional untuk mengatasi stunting," kata Suwandi.

Baca Juga: Tanggapi Komentar Negatif Netizen, Ayah Mendiang Park Ji Sun: Dia Adalah Pekerja Keras

Berdasarkan data deskriptif yang dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, kandungan Zn pada varietas ini adalah 34,51 ppm, seperti dikutip UTARA TIMES dari Antara. Namunsedangkan varietas lain seperti Ciherang hanya mengandung 24,06 ppm.

Baca Juga: Google Terus Tingkatkan Perbarui Sistem, Jaringan Dengan Fitur Terbaru

Varietas ini juga tahan hama dengan umur tanaman padi 115 hari dan potensi produktivitas rata-rata 6,21 ton per hektar.

Baca Juga: Kartu Tani Membuat Petani Madura Kesulitan Mendapatkan Pupuk

Pada tahun ini, Kementan telah menanam seluas 10.000 hektare (ha) yang tersebar di 9 provinsi yaitu Provinsi Riau seluas 212 ha, Lampung seluas 1.600 ha, Jawa Barat seluas 2.500 ha, Jawa Tengah seluas 2.378 ha, Kalimantan Barat seluas 960 ha, Nusa Tenggara Barat seluas 1.300 ha, Gorontalo seluas 400 ha, Maluku seluas 450 ha dan Papua seluas 200 ha.

"Pada 2021, Kementan akan memperluas penanaman padi biofortifikasi ini seluas 50.000 hektare dan meningkat terus tiap tahun hingga 200.000 ha pada tahun 2024," kata dia.

Baca Juga: Harga Logam Mulia Terbaru, Selasa 3 November 2020, Menarik !

Benih varietas Inpari IR Nutri Zinc juga telah tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: BMKG : Jakarta Berpotensi Hujan Petir Hari Ini

Kementan akan memproduksi benih Inpari IR Nutri Zinc untuk mempercepat diseminasi dan adopsi tersebut di setiap provinsi.**

Editor: Nur Umar

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler