Begini Cerita Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu

- 20 Mei 2022, 04:40 WIB
Begini Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu, Simak Cerita Lengkapnya di Sini
Begini Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu, Simak Cerita Lengkapnya di Sini /Twitter

Nur yang mendengar itu tidak bereaksi apapun, hanya berucap”halah, gak mungkin lah” seakan apa yang dikatakan Anton hanya gurauan.
“temen? sumpah!!” (serius? beneran!!)

“ambek, ojok ngomong sopo-sopo yo, temen yo, tak kandani?” (sama, tapi janji jangan bilang siapa-siapa ya)

“kancamu kui, gelek gowoh muleh sesajen, trus, di deleh nang nisor bayang’e,” (temanmu itu, sering membawa pulang sesajen, trus dia menaruh benda itu di bawah ranjang)

Nur masih mencoba menahan diri, ia masih tidak bereaksi mendengar Bima di tuduh seperti itu oleh Anton.

namun, seketika emosi Nur tak terbendung saat Anton mengatakan itu.
“trus, nang ndukur Sesajen iku, onok fotone kancamu, Widya, opo, Bima kate melet Widya yo” (trus, di atas sesajen itu, aku menemukan foto temanmu, Widya, apa, Bima mau pelet si Widya ya)

“awakmu gor di jogo yo lambene, ojok maen fitnah yo” (kamu itu, tolong di jaga mulutnya, jangan maen fitnah seperti ini)

“nek awakmu gak percoyo, ayok tak jak nang kamare, ben awakmu ndelok, nek aku gak mbujuk” (kamu kalau gak percaya ayo sini ikut, tak tunjukkan kalau aku-

tidak pernah berbohong)
mendengar Anton menantang seperti itu, saat itu juga, Nur mengikuti Anton yang tengah berjalan menuju tempat mereka menginap.

seketika Nur tidak bisa berbicara apa-apa saat melihat itu di depan mata kepalanya sendiri, seperti Nur ingin menghantam kepala Bima saat itu juga. ia tidak pernah tahu, Bima segila ini.
teman sepondok pesantrenya jadi seperti ini.

“aku wani ngajak awakmu awan ngene soale aku apa nek ngene iki, Bima nang kebon kaspe ambek Ayu, nggarap proker’e, gak masalah opo-opo, tapi, asline aku wedi yu, ben bengi, aku krungu suoro arek wedok nang kene”
(alasan kenapa aku berani ngajak kamu kesini karena aku tahu, si Bima dan Ayu pasti sekarang garap prokernya di kebun ubi, bukan masalah apa-apa sih, tapi sebenarnya aku takut, setiap malam, aku dengar suara perempuan disini) ucapan Anton yang terakhir, membuat Ayu tidak dapat bicara lagi, saat ia, termenung sendiri, entah kenapa, insting Nur, mengatakan ada yang di sembunyikan oleh temanya.

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah