Data tersebut belum mencakup peserta didik baru yang diterima madrasah pada tahun berjalan.
Baca Juga: UI Jadi Kampus Terbaik Indonesia Versi U.S News & World Report
"Akibatnya, kadang ada daerah yang alokasi anggaran BOS bagi siswa baru madrasah swasta lebih banyak dari jumlah siswa baru yang diterima, sehingga alokasi anggarannya berlebih atau surplus. Sementara, di daerah lain siswa baru yang diterima jauh lebih banyak dari alokasi anggaran BOS yang tersedia sehingga kurang. Kondisi ini akan lebih mudah proses realokasinya jika dilakukan secara terpusat," jelas Umar.
"Sebagai bagian dari program REP-MEQR, Pak Dirjen juga sudah mencanangkan pengembangan EMIS sehingga tahun depan diharapkan datanya sudah real time," tandasnya. ***
Baca Juga: Dengan Cara Daring dan Luring Festival Cangget Terus Berjalan