Mengenal Tradisi Unik Karapan Sapi Madura Yang Masih Dilestarikan Berikut Ini

23 April 2021, 06:54 WIB
Festival Karapan Sapi Di Madura. Foto: Din /Din/

UTARA TIMES - Ada banyak ragam tradisi dan budaya di Indonesia ini salah satunya perlombaan balapan sapi atau biasa disebut di Madura dengan istilah tradisi ‘Karapan Sapi’.

Karapan sapi merupakan perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Madura Jawa Timur, bagi kebanyakan masyarakat Madura karapan sapi tidak hanya sebuah pesta rakyat atau acara yang diselenggarakan tiap tahun yang diwarisi secara turun temurun.

Tetapi karapan sapi bagi masyarakat Madura adalah bentuk symbol prestise yang dapat mengangkat harkat dan martabat masyarakat Madura, karena sapi yang digunakan untuk pertandingan merupakan sapi sapi yang berkualitas sangat baik tentu dengan perlakuan yang istimewa pula.

Baca Juga: Dukung UMKM dan Ekonomi Kreatif, Sri Mulyani Tegaskan Indonesia Siap Berkompetisi di Pasar Global

Baca Juga: Indramayu Dijuluki ‘Kampung Milyarder’ ini Keterangan Warga Sekitar

Pulau Madura tidak hanya dikenal sebagai penghasil garam, tetapi juga penghasil sapi sapi pacuan yang berkualitas sangat baik.

Tidak jarang sang pemilik sapi mempersiapkan sapi pacuannya dengan memberikan pijatan khusus dan makanan tidak kurang dari 80 butir telur setiap harinya, agar stamina dan kekuatan sapi sapi tersebut terjaga.

Bahkan perlakuan istimewa sapi sapi tersebut dibeberapa rumah terlihat ada yang menghiasi garasi bukan kendaraan mobil tetapi malah sapi tersebut yang berada digarasi rumah.

Baca Juga: Menpora Wujudkan Talenta Olahraga Menuju Olimpiade 2032 Melalui Sentra-Sentra Olahraga Usia Muda

Maklum saja karena untuk sapi yang memenangkan pertandingan dapat mencapai harga Rp 75 juta per ekornya.

Dalam perayaan karapan sapi ini, harga diri para pemilik sapi dipertaruhkan. Kalau mereka dapat memenangkan pertandingan, selain hadiah uang didapat biasanya hadiah dari pertaruhan juga mereka dapatkan.

Kalau mereka kalah dalam pertandingan ini, harga diri pemilik jatuh dan mereka habis uang yang tidak sedikit untuk karapan sapi ini.

Baca Juga: Pembebasan Lahan di Balongan Diberi Harga Murah Oleh PT. Pertamina

Karena perawatan sapi-sapi sebelum pertandingan mahal, dan biasanya mereka menyewa dukun agar menjaga sapinya selamat dari serangan jampi-jampi musuh mereka.

Perayaan besar karapan sapi ini diadakan 1 kali dalam setahun, tetapi untuk menuju final harus memenuhi beberapa tahapan terlebih dahulu.

Ada dua macam perayaan karapan sapi dimadura, yang pertama adalah Presiden Cup dan Bupati Cup.

Baca Juga: Bersiap! Kemendikbud Luncurkan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021

Untuk Bupati cup biasanya diadakan 2 kali dalam setahun, para pemenang dari bupati cup ini biasanya akan melanjutkan pertandingannya ke Presiden cup, untuk para fotografer momen yang bagus adalah pada saat Bupati Cup.

Karena Bupati Cup biasanya diadakan dipinggiran kota, garis pembatas hanya terbuat dari anyaman bambu yang membuat acara ini semakin tradisional, tetapi faktor keamanan karapan sapi Bupati Cup ini sangat kurang jadi berhati hatilah pada saat mengambil momen foto. Yang meriah setelah bupati cup adalah Presiden Cup, acara ini sangat meriah dan ramai.

Baca Juga: Dibalik Meninggalnya Presiden Chad, Menyimpan Aksi Melawan Pemberontak

Karena sebagian besar yang mengikuti Presiden Cup ini biasanya adalah para pemenang di Bupati Cup, acara besar ini diselenggarakan di kota Bangkalan dan perayaannya antara bulan September atau Oktober.

Dalam even karapan sapi para penonton tidak hanya disuguhi adu cepat sapi dan ketangkasan para jokinya, tetapi sebelum memulai para pemilik biasanya melakukan ritual arak-arakan sapi disekelilingi pacuan disertai alat musik seronen perpaduan alat musik khas Madura sehingga membuat acara ini menjadi semakin meriah.

Panjang rute lintasan karapan sapi tersebut antara 180 sampai dengan 200 meter, yang dapat ditempuh dalam waktu 14 sd 18 detik. Tentu sangat cepat kecepatan sapi - sapi tersebut, selain kelihaian joki terkadang bamboo yang digunakan untuk menginjak sang joki melayang diudara karena cepatnya kecepatan sapi sapi tersebut.

Baca Juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, TNI: Siaga Mencari Bantuan Serta Deteksi Bawah Laut

Untuk memperoleh dan menambah kecepatan laju sapi tersebut sang joki, pangkal ekor sapi dipasangi sabuk yang terdapat penuh paku yang tajam dan sang joki melecutkan cambuknya yang juga diberi duri tajam kearah bokong sapi.

Tentu saja luka ini akan membuat sapi berlari lebih kencang, tetapi juga menimbulkan luka disekitar pantat sapi. Setelah bertanding sapi tersebut diberikan beberapa waktu agar luka itu sembuh, tetapi sapi yang dipertandingan dikarapan ini hanya 2 sampai dengan 3 kali saja diberikan pertandingan dan tidak boleh lebih.

Jarak pemenang terkadang selisih sangat tipis, bahkan tidak jarang hanya berjarak 1 sampai dengan 2 detik saja, dan hal ini terkadang membuat pihak yang kalah memprotes.

Baca Juga: Jalani Sidang Lanjutan Kasus RS Ummi Bogor, Habib Rizieq Terancam 10 Tahun Penjara

Tetapi mereka diberikan kesempatan untuk bertanding lagi dengan yang kalah, dan saat yang membahagiakan bagi para pemenang.

Selain mendapat hadiah, biasanya hadiah taruhan jg mereka dapatkan. Selain harga sapi pemenang dapat membumbung tinggi harganya.

Karapan Sapi di Madura merupakan pagelaran yang sangat unik, selain sudah diwarisi secara turun menurun tradisi ini juga terjaga sampai sekarang.

Baca Juga: Blue Nature Alliance Sebagai Kekuatan Ekosistem Laut dalam Krisis Global

Even ini dijadikan sebagai even pariwisata di Indonesia, dan tidak hanya turis local dari mancanegara pun banyak yang menyaksikan karapan sapi ini. ***

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: Indonesia Kaya

Tags

Terkini

Terpopuler