Sejarah Peralihan Mitos kuna Tradisional Hingga Menuju Populernya Kebudayaan Hindu Jawa Di Nusantara

- 12 November 2020, 08:58 WIB
Ilustrasi karya kebudayaan hindu
Ilustrasi karya kebudayaan hindu /Pixabay

Buku aslinya terdiri atas 18 jilid yang disebut sebagai Parwa. Kemudian setiap parwa terbagi lagi menjadi bagian yang juga disebut parwa dan digubah ke dalam bentuk syair sebanyak 100.000 sloka.

Baca Juga: Pernyataan Macron Berbuntut Ledakan Bom di Jeddah

Pokok cerita terdiri dari 24.000 sloka yang sebagian besar menceritakan Bharatayuda selama 18 hari, sehingga nama lengkap kitab tersebut dikenal dengan Kitab Maha Bharatayuda yang bermakna peperangan besar antara keluarga Bharata.

Menurut cerita, ada yang berpendapat bahwa kitab tersebut ditulis oleh Wiyasa Kresnadipayana, namun pendapatlain mengatakan bahwa kitab tersebut merupakan kumpulan kisah-kisah kehidupan sejak zaman Brahmana antara tahun 400 sebelum Masehi hingga tahun 400 sesudah Masehi.

Baca Juga: Jangan Tunda Waktu Makan Bila Terjadi Bisa Terkena Penyakit Batu Empedu, Ini Kata Dokter !

Berdasarkan dua waracarita di atas pula, lahirlah kisah-kisah baru yang berupa karangan berbahasa Kawi dengan sisipan kata-kata Sanskerta dalam versi Indonesia serta diberi sifat-sifat lokal yang seolah-olah semua terjadi di Indonesia, sehingga kedua waracarita tersebut tidak terasa asing, bahkan dianggap sebagai kisah kepahlawanan dan petualangan nenek moyang sendiri.

Mitos kuna tradisional dan kebudayaan yang berkembang di pulau Jawa dapat dikatakan sebagai bagian dari sumbangsih peradaban agama Hindu.

Baca Juga: Ketua PKS Nyatakan HRS Milik Seluruh Umat

Terlepas dari hal tersebut, kita sebagai bagian dari sejarah kebudayaan itu sendiri, perlu menggali lagi lebih dalam mengenai apa-apa yang telah terjadi di masa lampau demi memaknai arti kehidupan yang sesungguhnya.***

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x