Gempa Akibat Sesar Aktif Ciremai Guncang Wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

18 November 2020, 08:58 WIB
Rincian gempa terkini, terjadi di 10 km timur laut Kodi, Sumba Barat Daya dengan kekuatan 5.1 magnitudo. /Tangkap layar aplikasi WRS-BMKG

UTARA TIMES - Malam hari tadi Selasa, 17 November 2020 pada pukul 23.21.36 WIB terjadi Sesar Ciremai yang diduga kuat mengakibatkan gempa tektonik bermagnitudo 3,1 pada kedalaman enam kilometer di wilayah Kuningan.

"Sesar Ciremai merupakan sesar aktif. Sesar ini memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta, Rabu, 18 November 2020 seperti dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Indramayu Masuk Dalam Kawasan Rebana Metropolitan

Sebelumnya, pada 29 September 2019 di wilayah tersebut juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 yang mengguncang wilayah Kuningan, Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis dan Bojong. Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 8 Februari 2018 dengan kekuatan 3,1 dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6.

Lebih lanjut Daryono mengatakan, berdasarkan catatan sejarah, wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik pada 1947, 1955 dan 1973.

Terkait gempa pada Selasa malam, diduga kuat akibat aktivitas Sesar Ciremai. Analisis BMKG menunjukkan episenter terletak pada koordinat 6,9 LS dan 108,47 BT tepatnya di darat pada jarak 8 km arah barat laut Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Disdukcapil Provinsi Apresiasi Program Lare Ceting dan 3 in 1 Indramayu

Baca Juga: Wacana Penghapusan Premiun Dinilai Positif

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga kuat akibat aktivitas Sesar Ciremai yang ada di sekitar Kuningan, Jawa Barat.

Jika diperhatikan lokasi episenter gempa ini tampak lokasinya tepat berada di sebelah timur lereng Gunung Ciremai.

Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa gempa ini dirasakan di wilayah Kuningan, Cigugur, Cibulan dan sekitarnya dengan Skala Intensitas II MMI dimana guncangan dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga: Ditengah Pandemi, Indonesia Dinilai Berpeluang Lakukan Akselerasi Ekspor Produk Dan Jasa Halal

Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.

Hingga Rabu pagi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan, untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang.***

Baca Juga: Guru Non PNS, Penjaga Sekolah Di Jabar Akan Dapat Rumah Bersubsidi

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler