Widya dan Wahyu Sempat Makan Kepala Monyet Saat Hendak Kembali ke KKN di Desa Penari, Mengapa Bisa?

- 22 Mei 2022, 12:02 WIB
Widya dan Wahyu Sempat Makan Kepala Monyet Saat Hendak Kembali ke KKN di Desa Penari, Mengapa Bisa? Berikut Cerita Lengkapnya!
Widya dan Wahyu Sempat Makan Kepala Monyet Saat Hendak Kembali ke KKN di Desa Penari, Mengapa Bisa? Berikut Cerita Lengkapnya! /@kknmovie

“Kulo dongakno sampeyan sampeyan selamet sampai nang tujuan”(saya doakan kalian selamat sampai tujuan)

Tepat ketika langit sudah kemerahan, mereka melanjutkan perjalanan, di belakang, Widya mulai merasakan angin dingin, melewatinya begitu saja. tidak pernah di sangka, jalan masuk hutan, lebih gelap ketika petang sudah mulai menjelang.

Cahaya motor yang dikendarai Wahyu menembus kegelapan malam, kilasan pohon hutan di samping kiri kanan jalan menjadi pemandangan tak terelakan, hanya suara motor yang mampu menghidupkan sepi senyap di sepanjang jalan, karena benar saja, tak di temui satupun pengendara lain disini

Wahyu mencoba mencairkan suasana dengan berandai-andai bagaimana bila motor mogok atau ban meletus di tengah antara hutan ini sementara belum di temui satupun pengendara yang lewat, Widya hanya menanggapi kecut, takut bila pengandaian Wahyu terjadi pada mereka, dan benar saja.

Motor mereka ngadat tepat setelah Wahyu mengatakan itu. Widya, diam seribu bahasa, hal kurang pintar dari manusia sejak dulu kala adalah memikirkan sesuatu yang buruk di kondisi yang buruk yang bahkan tidak seharusnya mereka lakukan manakala Doa bisa saja di kabulkan sewaktu2

“Mlaku o disek, ben aku isok nyawang awakmu” (jalan saja dulu, biar aku bisa tetap memantau kamu) kata Wahyu, sudah tidak tahan mendengar berapa kali kata “Goblok” keluar dari mulut Widya, sepanjang mereka berjalan sendirian menyusuri jalan ini.

Baca Juga: Ini Daftar Pemain Film Ranah 3 Warna Lengkap Perannya: Ada Arbani Yasiz dan Amanda Rawles

Sembari mencoba menstarter motor, entah berapa lama mereka berjalan, dan masih belum di temui satupun pengendara yang di mintai pertolongan, Wahyu masih melihat Widya, berjalan sendirian didepan, tak sekalipun wajahnya menengok Wahyu seolah Wahyu sudah melakukan kesalahan paling fatal, yang pernah Wahyu buat.

Sampai, langkah kakinya berhenti. Widya, menghentikan langkah kakinya, Wahyu yang melihat itu, tiba-tiba merasa ada sesuatu yang salah. pasti.

“Nek sampek awakmu kesurupan, bener-bener parah awakmu, gak isok ndelok sikonku nyurung montor ket mau” (kalau sampai kamu kesurupan, bener-bener keterlaluan kamu, apa gak bisa lihat kondisiku dari tadi sudah capek dorong motor dari tadi)

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x