Untuk Pengadaan Vaksin Dan Sarana Kesehatan Bio Farma Akan Dapat Suntikan Dana Rp2 Triliun

- 7 November 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi vaksin (pexel)
Ilustrasi vaksin (pexel) /

UTARA TIMES - Farmasi PT Bio Farma (Persero) holding dari BUMN akan mendapat suntikan dana pada tahun ini dari Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta sebesar Rp2 triliun untuk pengadaan vaksin.

Pihaknya mengatakan rencana penyuntikan dana muncul ketika Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Komisi XI DPR RI melakukan kajian sehingga ditemukan adanya urgensi untuk menambahkan modal ke Bio Farma Group.

Baca Juga: Esensi Merdeka Belajar, Ini Kata Nadiem

"Waktu hari-hari terakhir diskusi di Banggar DPR RI muncul usulan untuk menambahkan PMN bagi Bio Farma Group," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, dilansir dari ANTARA, Jumat 06 November 2020.

Nantinya suntikan dana tersebut akan dialokasikan dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) dalam rangka pengadaan obat-obatan, vaksin COVID-19, dan pengembangan sarana prasarana kesehatan.

"Itu yang kita kaji. Kita sudah pertimbangkan dan sejauh ini positif, bahkan kita pertimbangkan untuk mempercepatnya," ujar Isa.

Baca Juga: Syarat menerima Bantuan BLT Rp 2,4 Juta, Walapun No KTP tidak ada di Eform BRI

Isa menjelaskan PMN sebesar Rp2 triliun diberikan sepenuhnya kepada Bio Farma sehingga pemerintah menyerahkan kewenangan kepada Bio Farma untuk menentukan cara membagi dana tersebut kepada PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.

"Mengenai komposisi saya tidak ingat persis ke Bio Farma berapa, Kimia Farma berapa. Tapi secara umum project itu di induk Bio Farma yang di dalam ada Kimia Farma dan Indofarma,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah