Menag Siapkan Rp5,7 Triliun Bantuan Pemulihan Ekonomi Untuk Pendidikan Keagamaan

26 November 2020, 08:47 WIB
Menag Fahrul Razi /Kemenag.go.id

 

UTARA TIMES - Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan tanggung jawab bersama dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) turut mendukung dalam sektor pendidikan keagamaan yang juga terkena dampak akibat pandemi COVID-19. Kemenag mengalokasikan dana mencapai Rp5,7 triliun untuk pemberian beberapa program bantuan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi dalam keterangan pers perkembangan pemulihan ekonomi nasional di Kantor Presiden, Rabu, 25 November 2020 dikutip utara times dari laman setkab.go.id.

“Besaran bantuan yang dialokasikan mencapai Rp5,7 triliun atau tepatnya Rp5.793.467.955.000. Besar sekali anggaran itu dan kami manfaatkan sangat baik,” ujarnya.

Baca Juga: Kabar Gembira, Kouta Penerima Bansos Tunai Ditambah

Lebih lanjut Menag menjelaskan, anggaran tersebut dialokasikan untuk subsidi penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di madrasah dan subsidi kuota internet untuk mahasiswa.

Kemudian, bantuan operasional untuk pendidikan keagamaan Islam, pondok pesantren, madrasah diniyah takmiliyah dan lembaga pendidikan Alquran. Bantuan daring juga diberikan untuk pondok pesantren dan bantuan untuk guru Raudhatul Athfal, madrasah, dan guru pendidikan agama Islam.

“Kemenag juga katanya mendapat sebagian alokasi dari anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN). Kegunaannya untuk Bantuan Operasional Pendidikan antara lain untuk menambah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan beberapa dialokasikan untuk optimalisasi belanja barang keperluan pendidikan,” ujar Menag.

Baca Juga: Segini Harta Kekayaan Edhy Prabowo, Menteri yang Ditangkap KPK Hari Rabu 25 November 2020
Anggaran tersebut dialokasikan untuk bantuan internet bagi mahasiswa, guru, dan dosen.

Besarannya untuk pendidikan Islam yaitu Rp1,16 triliun yang diterima oleh 9.958.011 siswa madrasah,  Rp987,7 miliar untuk 1.123.153 mahasiswa, serta  tambahan alokasi bantuan sebesar Rp168,5 miliar.

“Alhamdulillah, dananya sudah turun dan akan segera diturunkan (disalurkan). Saya yakin itu sangat bisa membantu, mahasiswa, murid dan guru,” ungkap Menag.

Baca Juga: Survei BPS Menunjukan Peningkatan Keterampilan Bagi Penerima Program Kartu Prakerja

Untuk pendidikan agama Kristen dialokasikan anggaran bantuan sebesar Rp3 miliar untuk 200 perguruan tinggi keagamaan Kristen swasta (PTKKS). Sementara alokasi bantuan untuk Ditjen Bimas Buddha juga mendapat anggaran Rp316 juta yang diberikan pada 1.581 penerima yang terdiri dari 1.442 mahasiswa dan 139 dosen.

“Jadi bantuan ini tidak hanya untuk murid atau mahasiswa, tetapi juga untuk guru dan dosen,” Menag melanjutkan.

Ditjen Bimas Hindu Kemenag juga mendapat alokasi sebesar Rp1,65 miliar yang terdiri dari bantuan untuk guru pratama widya pasraman, adi widya pasraman, madyama widya pasraman, utama widya pasraman dan pendidikan tinggi keagamaan Hindu.

Baca Juga: Penerima Program Kartu Prakerja Baru Capai 5,9 Juta Orang dari 43 Juta,Adakah Gelombang Selanjutnya?

“Lalu juga terdapat bantuan paket data internet untuk penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh, bagi guru agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan Konghucu di sekolah masing-masing. Terkait bantuan ini, Kemenag katanya juga telah menerbitkan petunjuk melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 0715 Tahun 2020 tentang pedoman penggunaan kuota data internet,” tandasnya.***

 

 

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: Setkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler