Baca Juga: Kasus Korupsi Jiwasraya, Mardani Ali Sera Menduga Ada Kelemahan yang Dilakukan OJK dan BUMN
Tulisannya yang padat, ringkas, dan sesekali menyindir.
Disisi lain, penulis Phutut EA juga menghadirkan arti dari toleransi. Dimana kelas sosial tak harus melulu dihadirkan adanya diskriminasi sosial.
“Ya sudah. Tolong jangan dibikin rebut. Kasihan. Dia orang kecil. Bebaskan dia. Minta dia perbaiki mobil boksnya, aku yang menanggung ongkosnya.” (Hal 88)
Penulis memperlihatkan bahwa, masih banyak orang yang memiliki simpati serta rasa kemanusiaan, tanpa harus membeda-bedakan status. Terlihat dalam kisah yang ia tulis dalam judulnya Kelaluan Orang Kaya.
“Orang alim yang sombong, lebih berbahaya dari harimau yang lapar di kandang kambing.” (Hal 127).
Tulisan Phutut EA menampilkan kisah-kisahnya dalam berbagai sudut pandang yang sering dialami pada kehidupan seperti sekarang ini.
Baca Juga: Manfaat Bayam Bagi Tubuh dari Pencegah Diabetes Sampai Penyakit Jantung
Hadirnya buku ini secara tidak langsung menyadarkan arti pentingnya menyikapi berbagai kehidupan dari segala aspek.